This Way

Pages

Monday 23 December 2013

Indahnya Gunung Rinjani #3726 Mdpl

Gunung Rinjani, merupakan Puncak tertinggi no 3 di Indonesia setelah Jayawijaya, dan Gunung Kerinci. Rinjani merupakan salah satu surganya para pendaki Indonesia. Suatu anugerah oleh Allah SWT saya diberi kesempatan mencicipi keindahan gunung yang berada di Pulau Lombok ini. Lombok bukan hanya terdiri dari pantai ataupun gili trawangan yang terkenal di seluruh dunia, tapi juga memiliki pesona gunung yang luar biasa indahnya. Perjalanan ini dilakukan bulan Mei dimana awalnya saya berencana mengikuti seleksi tes PPDS, di sela tes saya sempatkan diri menghampiri Gunung nan cantik ini. Berawal dari keinginan kuat mencapai puncak rinjani, sayapun memulai mencari guide. Berkat media sosial Facebook saya menemukan mapala universitas mataram yaitu Grahapala Rinjani. Perjalanan dimulai dari Surabaya bersama abang saya, dengan tujuan utama mencicipi gili trawangan.

Keindahan gili trawangan tidak usah saya jabarkan. Intinya sungguh indah!!  oke kita kembali fokus tentang pendakian rinjani. Setelah kembali ke penginapan di mataram, sekitar pukul 20.00 saya merental motor menuju ke universitas Mataram dengan bermodalkan GPS. Benar benar teknologi yang berguna buat pendatang baru seperti saya. Setelah sampai di Unram, sayapun menemukan homestay Grahapala Rinjani, tanpa berpikir panjang saya pun memarkirkan kendaraan ke tempat tersebut. Sambutan hangat dari para mapala GR ini sangat lekat dengan suasana keakraban. Keinginan saya untuk mendaki rinjani pun disambut positif oleh mereka. Setelah disepakati MALAM INI KAMI LANGSUNG BERANGKAT! Saya pasrah saja, yang pemnting sampai. Begitu pikiran saya. Sayapun kembali ke penginapan. Tepat pukul 01.00 saya pun kembali dihubungi untuk segera menunggu di ujung penginapan, karenan mereka akan segera menjemput. Dan, akhirnya kitapun bertemu. Kita semua ada ber 4. Dengan 2 sepeda motor kita pun langsung BERANGKAT!
Sebelum memasuki pintu Taman Nasional Gunung Rinjani ternyata salah satu sepeda motor kehabisan bensin. Kita pun memutuskan beristirahat di sekitar kampung tepat di depan pintu masuk taman nasional. 



Setelah membeli bensin dari warga kitapun melanjutkan perjalanan ke desa sembalun. Desa terakhir sebelum pendakian. Perjalanan menuju sembalun sekita 30-40 menit dari pintu TNGR. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah pastinya..Begitu sampai di sembalun kita melapor ke Jagawana. 

rekan seperjalanan (mapala Grahapala Rinjani) Kanan Saya Aceng, dan Kiri Eman, yang motoin darto (entar dimunculin)

Perjalanan pun dimulai. Ada 2 jalur untuk mendaki rinjani. Saya mulai dari jalur sembalun dikarenakan sudah diatas ketinggian > 1500 mdpl. jalur yang satu lagi jalur senaru, lebih rendah dari jalur sembalun dan memasuki hutan terlebih dahulu. Berikut gambar jalur ke puncak rinjani 
Jalur sembalun sungguh indah. Perjalanan akan menyenangkan dan lelah pun tidak begitu terasa. Padang rumpun yang luas dan udara yang sejuk menambah keakraban perjalanan ini. Di perjalanan saya sempat menyapa pendaki asing, dan ternyata ini ke-2 kalinya dia mendaki rinjani. Begitu cintanya dia pada gunng ini. Saya pun tak mau kalah, walaupun ini pendakian pertama ke rinjani. Target yang mau dicapai sebelum ke puncak adalah pelawangan. Tempat ngecamp terakhir sebelum muncak. Untuk sampai ke pelawangan kita juga melewati 4 pos. Pos yang mempunyai sumber air ada di pos II





Sekitar pukul 17.00 kitapun tiba di plawangan. Langsung bagi tim untuk mendirikan tenda dan menyiapkan logistik. Selesai makan malam kitapun beristirahat, mengumpulkan energi untuk ke puncak. Pukul 01.00 sayapun dibangunkan. Darto bergegas menyiapkan logistik saya untuk ke puncak. 3 rekan kita dari awal memang tidak berniat muncak, saya pun tidak masalah muncak sendiri dikarenakan banyak para pendaki lain yang muncak. 
Perjalanan ke puncak pun dimulai, medan cadas yang ekstrim serta angin yang kencang dan berhawa dingin tidak menyurtukan semangat saya untuk mencapai puncak rinjani. Alhamdulillah lebih kurang 0pukul 05.00 pagi saya pun sampai ke puncak. Subhanallah.. indahnya puncak rinjani.




Puas menikmati puncak rinjani, sayapun turun kembali ke pelawangan, bersama rekan rekan pendaki lainnya. Di tenda sudah menunggu darto dan kawan kawan. Dan mereka sudah mempersiapkan sarapan untuk saya. Indahnya dunia alam bebas. Selesai sarapan kita kembali packing untuk turun ke danau Segara anak. Oh ya, buat teman teman yang di plawangan, jika ingin meninggalkan tenda, pastikan ada yang menjaga logistik, mengingat banyak monyet liar disini yang bahkan mau untuk menyobek dome. Ini fakta looh.. ada yang kehabisan logistik karena dicuri monyet. Dasar BINATANG!. hehehe. Perjalanan ke Danau Segara Anak dari pelawangan memakan waktu lebih kurang 4 jam. Sepanjang perjalanan, mulut ini tidak berhenti berdecak kagum, terlebih setelah melihat ini. 
Begitu melihat danau, perasaan damai langsung tercipta. Indahnya ciptaanmu ya Allah. Begitu sampai di danau, kita pun kembali mendirikan tenda, dan menyiapkan logistik untuk makan siang. Kegiatan di danau ini hanyalah bercengkerama, memancing, serta mandi dengan air hangat. Sungguh suasana yang penuh keakraban. Malam hari pun suasana kembali hangat dengan tawa ceria, segelas kopi dan ditemani hangatnya api unggun. Sempurna !!
Esok harinya, kita pun kembali bersiapo untuk pulang. Untuk jalur pulang, perlu diketahu bahwa jalur ke senaru, kita harus kembali mendaki, jadi mendaki nya 2 kali lho.. hehehe. Sebelum pulang pasti donk.. foto foto dulu pastinya.


 Di foto yang terakhir adalah anggota senior dari AMC, mas Paimo. Beliau merupakan salah satu legend dari indonesia. Pernah tampil di acara Kick Andy. Lihat saja di Instagram dengan id Le_paimo. Perjalanan pulang memakan waktu sekitar 8 jam,, melewati hutan yang tidak terlalu rapat. 
Sekitar Pukul 17.00 kita sampai di pintu rimba, karena hari sudah malam kita memutuskan untuk menginap di homestay Jagawana. Total perjalanan 3 hari 3 malam. Esoknya kitapun kembali menuju Mataram.Sebelum pulang saya disempatkan untuk mampir ke beberapa desa dan pantai yang  ada di lombok. Terima kasih Grahapala Rinjani, Sampai jumpa gunung rinjani sampai jumpa lombok dengan segala keindahannnya, Doakan saya kembali menyapamu. (001 LP )



Sepenggal kisah menuju Puncak Para Dewa

source : www.photovolcanica.com

3676 Mdpl, Puncaknya Para Dewa itulah Mahameru. Merupakan puncak tertinggi di Pulau Jawa. Salah satu gunung yang diimpikan berbagai pendaki darimanapun untuk memijakkan kaki di puncaknya. Termasuk saya, dan ini bukan berasal dari film 5 cm yang merupakan salah satu film pembodohan bagi saya. Oke, film itu tidak usah di bahas. Perjalanan ini dimulai secara tidak sengaja, mengingat posisi saya sebelumnya yang berada di pegunungan tengah papua, menyulitkan untuk bepergian, namun berkat izin Allah SWT, alhamdulillah rencana ini terlaksanakan. 
Tanggal 14 Desember 2013 perjalanan inipun dimulai. Perjalanan terdiri dari 8 orang, saya / Ketua Tim  (dr. Fakhruddin alfan/001 LP), dr. Mardiansyah Kusuma (C)Sp.OK, Faisal Ananda, ST( abang kandung saya), Ryanda Alwindi  (mahasiswa UB), Randi Ilhamsyah (Guide perjalanan/mahasiswa UB), 2 orang adeknya Amba putra dan 1 temannya, yaitu Pria (lupa nama panjangnya). Berangkat dari kontrakan di Dinoyo, perjalanan dilakukan dengan menyewa angkot menujupasar Tumpang. (sewa Rp 175.000). Sampai di Pasar tumpang, kita menuju di rumah pak de, kenalan si Rian, Orangnya welcome banget sama tamu. Jadi buat TBMers yang mau ke sana ga ada salahnya mampir dulu di tempat beliau. Lokasi rumah mengarah ke Puskesmas Tumpang. Bisa sekalian mengurus surat keterangan sehat yang merupakan salah satu syarat mendaki semeru. Satu lagi saratnya adalah fotocopy KTP. Dari rumah pak de, kita dicarikan Jeep untuk transport kesana, dengan biaya sewa Rp 525.000. Lumayan murah buat ber delapan orang. Buat kelompok yang lebih kecil bisa menumpang truck di pasar tumpang. Dengan Jeep kita menuju ke Ranupani. Perjalanan sekitar 1 jam, dan diperjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang SUBHANALLAH pastinya. Sekitar jam 12.00 siang kita sampai di Ranupane, melapor ke petugas disana. Biaya registrasi Rp 12.500/ orang, ada juga biaya charge buat kamera dan dome, tetapi saya lupa. Oh ya, biaya ini ditentukan untuk perjalanan maksimal selama 3 hari, lebih dari batas ini dikenakan biaya charge saat turun. Tidak ada ATM di Ranu Pani jadi silahkan dimanajemen penggunaan uang. Setelah makan siang dan Sholat Dzuhur,  sekitar pukul 12.30 am, kita pun berangkat diiringi rahmat Allah yaitu hujan. Inilah pentingnya materi Packing, serta manajemen perjalanan lainnya yang sering diajarkan senior saat menjadi Caang. 



Perjalanan dari Ranu Pane menuju Ranu Kumbolo terdiri dari 4 pos dan memakan waktu lebih kurang 4 jam (tergantung kecepatan dan banyak istirahat). Jalur tidak terlalu ekstrim menurut saya, banyak jalur flat/ bonus juga. Untuk persediaan air sepertinya hanya di Ranu kumbolo, namun di pos 1 ada pedagang yang menjual gorengan dan air hangat 

Sekitar pukul setengah 5 kita pun tiba di ranu kumbolo, Rasa lelah pun terbayarkan melihat perjalanan ini. Istirahat sejenak sambil menikmati cemilan yang telah dibawa. Karena rasa sejuk yang terus menerpa, kita pun kembali melanjutkan perjalan menuju Kalimati. Untuk menuju Kalimati, dari ranu Kumbolo, kita harus tracking ekstrim melalui tanjakan cinta. Tanjakan ini sekitar 60 derajat. Setelah melewati tanjakan cinta, kita kembali menemukan indahnya ciptaan tuhan yaitu padang lavender. Namun karena cuaca masih gerimis, kita menyegerakan untuk melanjutkan perjalanan sembari bersyukur atas ciptaan-NYA. 40 Menit perjalanan dari Ranu Kumbolo kita pun tiba di Cemoro Kandang, Karena ada suatiu hal, kita beristirahat sebentar. Sekitar pukul 19.00 kita pun kembali melanjutkan perjalanan, dari Cemoro Kandang menuju kalimati. Karena tenaga yang sudah mulai berkurang, cuaca dingin disertai hujan, membuat perjalanan ini sedikit mengalami beberapa hambatan. Alhamdulillah, sekitar pukul 21.00, kita tiba di Kalimati, terlihat beberapa pendaki lain yang sudah sampai duluan dan sedang melakukan aktivitas. Tidak menunggu lama kita pun langsung membagi tim untuk mendirikan bivak dan menyiapkan logistik makanan sebagai. Pengganti tenaga yang hilang. Sekitar 1 jam, setelah selelsai melaksanakan kegiatan diatas, kita pun bersiap untuk istirahat. Direncanakan pukul 01.00 kita tracking ke puncak. Namun karena cuaca yang terlalu dingin, menurut saya tidak satupun yang tertidur dengan nyenyak, dan teepat pukul 00.30, saya membangunkan rekan yang lain untuk persiapan menuju puncak. 

15 Desember 2013, tepat pukul 01.00 setelah selesai berdoa kita pun memulai perjalanan menuju puncaknya para dewa ini. Begitu juga pendaki lainnya. Menurut Randi sebagai guide, perjalanan lebih kurang 5 jam. Dari Kalimati menuju Arcopodo sekitar 1 jam. Setelah sampai di Arcopodo 500 meter keatas kitapun akhirnya memasuki medan cadas, artinya kita tidak menemukan lagi vegetasi. Cadas semeru bisa dikatakan cukup ekstrim, dikarenakan, pasirnya yang cukup tebal sehingga menyusahkan untuk pendakian.. Alhamdulillah, dengan niat yang sungguh sungguh, serta ridho Allah SWT pukul 05.30 saya diizinkan untuk Shalat subuh dan mengibarkan bendera TBM di puncak tertinggi pulau Jawa ini  yang merupakan Puncaknya para Dewa. 



Ucapan syukur dan kekaguman akan ciptaanmu tidak henti hentinya keluar dari mulut hambaMu ya Allah. Sungguh mulia ciptaanmu. Puas menikmati puncak, kita pun bergegas turun, mengingat hari yang sudah menjelang siang. Saat kita turun terlihat beberapa pendaki yang masih menggapai puncak. Kelelahan dan medan yang ekstrim tidak menyrutkan semangat untuk menggapai puncak. 
Pukul 09.00 kitapun kembali ke camp di Kalimati. Istirahat 2 jam, dan 1 jam dilanjutkan dengan makan siang. Sekitar pukul 13.00 selesai packing ulang, kitapun kembali ke Ranu Kumbolo, dan perjalanan pun kembali diiringi hujan. Alhamdulillah sekitar pukul 16.00 kita pun kembali menyapa Ranu Kumbolo. Karena fisik yang sudah terlalu lelah, selesai tenda didirikan, kitapun langsung istirahat. sekitar pukul 19.00 karena kelaparan, kitapun mulai memasak makanan, menghidupkan api untuk menghangatkan badan sembari menikmati keindahan ranu kumbolo dimalam hari. tepat pukul 00.00 kitapun kembali ke tenda masing masing untuk beristirahat. 
16 Desember 2013, cuaca sejuk dan cahaya mentari pagi yang menyapa kita, membuat kami terjaga dan terpanggil untuk segera menyapa sapaan ramah dari Ranu Kumbolo. 
Sembari menyiapkan logistik pagi, beberapa anggota lain tidak lupa mengabadikan moment melalui lensa masing masing. Suara ceria dari pendaki lain menambah suasana kehangatan pagi ini.Sekitar Pukul 09.00 selesai sarapan kita melanjutkan perjalanan pulang. Tidak lupa selama perjalanan pulang mengabadikan moment kece pastinya. berikut beberapa share foto selama perjalanan. 
Ketika RM Padang dipindahkan ke Ranu Kumbolo

Peserta pendakian yang berasal dari Pulau Sumater semuanya. #Sumaterayes!

Pendakian perdana bersama abang kandung saya. Selamat disiksa ya bang. hahahha



Sekian cerita tentang perjalanan kali ini. Semoga bisa memotivasi TBMers lainnya buat mendaki di puncak lainnnya, Ini ceritaku, mana ceritamu. JAYA!.