This Way

Pages

Monday 25 August 2014

Sejawat ingin PTT? Berikut tips memilih tempat dan peralatan yang harus dibawa

Akhirnya, setelah hampir setahun mengendap di tanah papua, saya kembali berkesempatan merasakan modernisasi. gedung besar, gemerlap lampu jalan, kuliner murah, yang terpenting INTERNETAN KUENCANG!! hehehe.

Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebagai salah satu program Kemenkes RI dalam penempatan dokter untuk berkesempatan mengabdi di daerah perifer di seluruh Indonesia, merupakan salah satu peluang kita untuk lebih mencintai Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia ini luas banget loh.. dengan PTT kita bisa mengunjungi daerah yang belum pernah kita kunjungi dan yang pastinya dibiayai negara. Kapan lagi memakai duit negara kan. hehehe.
Buat sejawat yang mengikuti program ini, saya rasa jika akronim PTT merupakan Program Tamasya Terpadu dapat dijadikan alternatif  yang tepat. Kenapa tidak, setiap kita browsing socmed nya anak anak PTT pasti penuh dengan kegiatan dan picture jalan jalannya, terlebih buat yang di Indonesia Timur, dijamin juara dh gambarnya. Oke, sebelumnya saya bersyukur banget diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk ikut PTT, alasannya simple . yaitu saya dapat menginjak tanah papua, berinteraksi dengan masyarakatnya, yang pasti dibayar cukup menggiurkan. ketimbang saya bekerja di klinik 24 jam ga jelas yang cuma menghargai kita dengan sangat tidak wajar, belum lagi ketidakteraturan hidup kita yang di dominasi dengan jam kerja yang tidak sehat sedikit istirahat dan jalan jalan. Daripada mengeluh mengharapkan belas kasihan pemerintah, saya pun melirik program PTT.

Sesuai dengan judul, saya akan share beberapa tips yang menurut saya penting dalam menentukan tempat PTT. Ingat 5 menit di depan laktop atau PC akan mempengaruhi hidup anda 2 tahun kedepan.
1. Pasang niat ingin menjadi dokter yang baik kepada Allah SWT
Saya rasa kita semua pasti setuju, kalo tips ini diletak di paling atas. Kenapa tidak, sebaik baiknya manusia berencana pasti akan kalah dengan takdir yang ditentukan Allah SWT. Jadi pasanglah niat bahwa semoga dengan PTT ini sebagai jalan kita untuk mengaplikasikan ilmu kedokteran yang kita dapat untuk membantu sesama manusia, kemudian semoga dengan PTT ini menjadikan kita lebih baik dalam hal keilmuan, pengalaman, serta finansial tentunya.

2. Tentukan prioritas utama
Dalam hal ini tanyakan kembali ke hati, tujuan PTT mau apa? Mau sekedar jalan jalan keliling Indonesia nyalurin hobi? Sekedar mendapatkan SMB untuk ngelanjutin PPDS? Mau menabung ? Silahkan jawab sesuai hati nurani. Jika sekedar ingin nyalurin hobi, ya pilihlah tempat yang sesuai. Kalo yang hobi ndaki gunung, bisa daftar di lokasi yang banyak spot tracking nya. Misal di Nusa Tenggara Barat dengan Rinjaninya, Aceh dengan Pegunungan Leuser, Jambi dengan Kerinci. Hobi nyelam ? Bisa ke NTT, Papua Barat, atau Sulawesi, misalnya Wakatobi, dimana sewaktu saya berkunjung ke Wakatobi, ternyata instruktur selamnya adalah dokter PTT, dr Yudi. Bisa disimpulkan beliau PTT sebagai sampingan, tapi diving sebagai usaha utama agaknya. menarik bukan? Tetapi kalo sejawat semua hanya ingin mendapatkan SMB, ada baiknya pilih saja tempat yang tidak lama proses PTT nya. Misal dengan mengikuti PTT Dokkel ataupun mengikuti PTT cara lain. Ataupun pilih lokasi PTT dengan status terpencil dan yang ga jauh dari pusat kota. Biar ga cepat bosan. Mau menabung? untuk kriteria ini sepertinya kita harus siap dengan resiko terberat. Kenapa, sepengetahuan saya jika ini sebagai prioritas utama provinsi papua yang menyediakan kriteria ini. Dan, tidak jarang lokasi yang menjanjikan insentif besar biasanya dengan keadaan : konflik, susah transportasi, susah listrik susah air, susah sinyal, kondisi alam yang ekstrim, dll.
Kalo saya pribadi ngambil alasan terakhir, dikarenakan saya berpikir dengan keadaan diatas, uang yang terkumpul pasti ditabung, karena uang nya pun tidak tau tau mau diapakan.

3. Segera cari referensi tempat
Carilah sejawat sejawat yang pernah mengabdi di lokasi tersebut. untuk mendapatkan contact person salah satunya join dengan facebook dokter ptt, ataupun bertanya dengan alumni kampusnya yang pernah PTT, mana tau punya koneksi dengan lokasi yang ingin dituju sebagai bahan referensi.Browsing di Internet merupakan cara utama untuk mengetahui lokasi yang ingin dituju. Carilah informasi sebanyak banyaknya, misal, jumlah penduduk, jumlah mesjid (buat yang muslim) keadaan geografis, ada atau tidaknya konflik, dan yang terpenting status kesehatan masyarakat dan 10 penyakit terbesar. hal hal diatas akan mempengaruhi perlengkapan yang akan dibawa.

4. Pastikan orang tua sudah restu dengan keinginan untuk PTT
Ridho orang tua merupakan Ridho Allah SWT. itu ajaran dalam agama saya. Jadi sebelum mendaftar di Ropeg Kemenkes, pastikan orang tua benar benar setuju dengan keinginan kita. Dengan hal ini Insyaallah saat kita menjalani PTT, hati kita akan tenag dan yang pasti setiap pekerjaan yang kita lakukan disana akan menjadi berkah. amiin.

dr. Fakhruddin Alfan
TBM 001 LP
Dokter PTT Pusat Kabupaten Deiyai Provinsi Papua





No comments:

Post a Comment

Terima Kasih anda telah memberi komentar